Ia menyatakan bahwa sang istri tidak bisa memasak dan sering memesan makanan online, meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan.
Dalam keadaan marah, sang suami memutuskan untuk mengusir istri dari rumah dan rela kehilangan mahar sebesar Rp 433 juta, yang sebelumnya diberikan sebagai bagian dari prosesi pernikahan.
Mahar yang besar tersebut, sebagaimana yang diminta oleh keluarga sang istri, kini menjadi simbol dari kekecewaan yang dialami.
Kisah ini mengingatkan kita semua bahwa penampilan mungkin memikat, tetapi tidak selalu mencerminkan kualitas seseorang sebagai pasangan hidup.
Sang pria, kini bertekad untuk bercerai, menyadari bahwa penampilan tidak menjamin kualitas seorang istri dan mengajarkan pentingnya mempertimbangkan berbagai aspek dalam memilih pasangan hidup. (*)