Meski mengawali karir sebagai sales, Syekh Puji berhasil meraih kesuksesan dalam dunia bisnis, khususnya di bidang pembuatan kaligrafi berbahan dasar kuningan.
Bisnis ini tidak hanya berkembang di dalam negeri, namun juga berhasil menembus pasar ekspor, menjadi sumber pendapatan utama Syekh Puji.
Syekh Puji, yang kini dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Semarang, dikenal juga karena gaya hidupnya yang mewah.
Koleksi mobil BMW keluaran tahun 2000 dan motor trail untuk kegiatan offroad menjadi bukti kesuksesan bisnisnya.
Selain itu, Syekh Puji juga memiliki brankas besar di rumahnya, di mana ia menyimpan uang dalam jumlah yang besar.
“Menyimpan uang di brankas dan membayar segala sesuatu menggunakan HP ini,” ungkap Syekh Puji, yang mengaku tidak memiliki kartu ATM.
Meski memiliki koleksi kendaraan mewah, Syekh Puji tampil sederhana, masih menggunakan handphone jadul yang tengahnya diikat dengan karet gelang.
Hal ini berbeda dengan Lutfiana Ulfa, yang terlihat menggunakan iPhone keluaran terbaru.
Baca Juga: Menantu Ternyata Anak Kandung, Terkuak Karena Tompel dan Hasil Tes DNA
Syekh Puji juga dikenal sebagai pengasuh dua pesantren, Pondok Pesantren Miftahul Jannah Semarang, yang dibangun di atas tanah seluas 7 hektar.
Kegiatan filantropisnya dalam bersedekah pun tidak luput dari perhatian publik, meski terkadang mendapat kritik.
“Kesombongan saya terletak di mana? Saya tidak niat pamer,” kata Syekh Puji, menanggapi kritik tentang aksinya dalam bersedekah.
Kini, bersama Lutfiana Ulfa dan anak-anak mereka, Syekh Puji hidup dalam kecukupan dan kemewahan yang merupakan buah dari jerih payah dan keberkahan rezeki yang dianugerahkan. (*)