“Jadi memang ada keterkaitannya dengan pengumpulan dana dengan jaringan teror yang ditangkap sebelumnya yaitu SO,” pungkas Trunoyudo.
Penangkapan ini menjadi pukulan telak bagi upaya JI untuk melestarikan sel-sel jaringannya di Poso, yang selama ini dikenal sebagai basis kekuatan mereka.
Baca Juga: Wanita di Simalungun Diperkosa 3 Pria, Termasuk Mantan Pacar
Wilayah tersebut telah menjadi lokasi pelatihan militer bagi anggota JI selama bertahun-tahun, dengan memanfaatkan kondisi geografis yang terpencil dan akses yang terbatas.
Meski demikian, aparat keamanan tetap waspada terhadap kemungkinan adanya sel-sel jaringan JI yang masih aktif di wilayah lain.
Polri berkomitmen untuk terus melakukan operasi penindakan dan melakukan upaya deradikalisasi untuk mencegah penyebaran paham radikal di masyarakat.
“Kami mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang berpotensi terkait dengan aksi terorisme kepada aparat keamanan terdekat,” tegas Trunoyudo. (*)