Menurutnya, Pegi sedang mencoba memanipulasi publik dengan gerakan tubuhnya.
“Pegi Setiawan itu pintar bermain psikologi. Dia tahu bagaimana caranya membuat orang percaya padanya,” ujar Wirang dalam sebuah postingan di Instagramnya pada 26 Mei 2024.
Baca Juga: 2 Babysitter Curi Uang Majikan Senilai Rp 20 Juta di Dairi
“Dia berhasil lolos dari kejaran polisi selama 8 tahun. Itu saja sudah menunjukkan kemampuannya dalam memanipulasi situasi,” lanjutnya.
Wirang juga menyoroti pihak-pihak yang termakan oleh manipulasi Pegi.
“Ada tiga ciri orang yang termakan oleh manipulasi Pegi: sok tahu, menjatuhkan institusi Polri, dan ingin konflik ini terpelihara,” pungkasnya.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak terburu-buru mengambil kesimpulan tanpa memahami isi Berita Acara Pemeriksaan (BAP) secara menyeluruh.
Di sisi lain, Polda Jabar menegaskan bahwa mereka akan terus menjalankan penyelidikan kasus ini dengan profesional.
“Polri akan menuntaskan perkara ini secara prosedural dan menggunakan metode ilmiah atau scientific crime investigation,” kata Jules Abraham.
Ia juga menambahkan bahwa tidak ada ruang bagi manipulasi dalam proses hukum yang sedang berjalan.
Warganet pun terpecah dalam merespons kasus ini.
Beberapa mendukung Pegi dan merasa bahwa ia dijadikan kambing hitam dalam kasus ini.
“Dia geleng-geleng kepala karena heran dengan tuduhan yang sangat terlihat jelas dipaksakan pada dia. Kami bersamamu, Bang,” tulis akun Instagram sansan_meranomi.
Namun, ada juga yang percaya pada profesionalisme Polda Jabar dan yakin bahwa Pegi adalah pelaku yang sebenarnya. (*)