Hal tersebut menambah rasa frustrasi dan ketidakadilan bagi Hani dan putrinya.
“Ini sungguh aneh, mengapa prosesnya harus sampai 10 bulan lamanya,” ujar Hani.
Baca Juga: Viral Pimpinan Jemaah Aolia Ngaku Bisa Telepon Allah, Begini Tanggapan PBNU
Ibu korban juga menggambarkan perjuangan berat yang ia lalui dalam mencari keadilan untuk putrinya.
Dalam upayanya untuk memperjuangkan kasus ini, Hani telah menggunakan media sosial untuk mengungkapkan kondisi putrinya yang terpuruk, menggugah simpati dan dukungan dari publik.
“Ya Rabb, inilah kondisi putri saya… terpukul, sedih, sakit, cemas… hancur hati saya sebagai seorang ibu,” tulisnya dalam sebuah unggahan di Instagram. (*)