“Mertua yang bunuh menantu di Purwodadi mengaku marah karena lapar, tapi ada kabar rudapaksa,” tulis netizen @Heraloebss, menyiratkan ada narasi yang tak konsisten dari pelaku.
Kapolsek Purwodadi menambahkan, dugaan lain yang mengemuka adalah masalah ekonomi. Dalam keterangannya, Khoiri sempat mengeluhkan penyesalan karena tekanan ekonomi, “Getun pak, wau sumpek kulo. Ngedol tv ora payu-payu,” ungkapnya. Namun, pernyataan tersebut tidak mengurangi kecurigaan akan niat jahat terhadap menantu perempuannya.
Kasus ini menjadi viral setelah sebuah postingan Facebook oleh Laksamana Cengho mengungkap kejadian ini ke publik. “Sekira jam 16.00 WIB telah terjadi pembunuhan seorang perempuan bernama Fitria Almuniroh Hafidloh Diyanah (menantu) yang dilakukan oleh saudara Khoiri alias Satir Bin Reban (mertua),” demikian isi postingan tersebut.
Baca Juga: Hamil 7 Bulan Dibunuh Mertua, Suami Histeris Temukan Istri dan Calon Anak dalam Genangan Darah
Status pelaku sebagai duda yang telah beberapa tahun kehilangan istrinya, menurut sumber yang dekat dengan keluarga, menjadi pendorong atas tindakannya. Pada saat ditemukan, keadaan FAHD menunjukkan adanya perlawanan terhadap kemungkinan tindakan tidak senonoh.
Kabar ini menyebar cepat dan mengundang kecaman luas dari warganet hingga aparat setempat. Dalam aksi penangkapan, “Polisi bersama TNI dan warga mendobrak pintu kamar tempat persembunyian pelaku. Pelaku berhasil dibawa dan diamankan ke Polsek Purwodadi,” laporan dari akun Instagram @manaberita. (*)