Namun, pengakuan tersebut justru dianggap sebagai upaya playing victim oleh para korban pencurian.
“Ngomongnya dia punya penyakit klepto sama penyakit ambis dan sering bulak balik RS juga jadi susah buat ngilangin ini… gahabis pikir ama si cantikkkkkkk,” tutur @yipiieee__.
Sempat kabur bersama kekasihnya setelah boroknya terbongkar, Afia kemudian kembali meminta maaf kepada para korban dengan didampingi oleh kakaknya.
Namun, permintaan maaf tersebut ditolak oleh para korban yang merasa tidak bisa memaafkan tindakan Afia yang dianggap terlalu keterlaluan.
Salah satu bukti permintaan maaf Afia yang ditolak adalah ketika dia mengirimkan pesan WhatsApp kepada temannya, mencoba memainkan peran sebagai korban dengan mengaku telah difitnah.

“Kita udh naroh curiga sm dia dr awal pindah kos tp kita belum ada bukti. sampe akhirnya kita stalk tiktok & ig dia, ternyata dia foto dan buat tt pake barang2 kita yg dia ambil kit juga ngecek kamar dia dr ventilasi pintu yg lubang nya kecil banget kita cek pake hp (vidioin 0,5),” tulis @yipiieee__ dalam rentetan cuitannya.
“DAN LO TAU? BAJU BAJU KITA SEMUA ADA DIKAMAR DIAAAA! maling baju, celana, sepatu, sendal, paket, makanan dikulkas, barang barang kost, sampai pakaian dalam,” sambungnya.
Kasus ini kemudian menjadi viral di media sosial dan memicu perdebatan di kalangan warganet.
Sebagian warganet mengecam tindakan Afia yang dianggap tidak bertanggung jawab dan merusak nama baik almamaternya.
Namun, sebagian lainnya juga memberikan pembelaan dengan menyoroti kemungkinan adanya faktor gangguan mental yang dialami Afia. (*)