“Selamat atas terselenggaranya Lokakarya ke-7 ini. Kalian akan memamerkan hasil belajar selama enam bulan terakhir. Jangan bergerak sendiri-sendiri, tetapi bergeraklah untuk kebersamaan dan kemajuan pendidikan kita semua,” seru Zuhri, disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi penyerahan plakat kepada Susanti Dewayani oleh Joko Ahmad, sebagai bentuk penghargaan atas dukungan dan kontribusi beliau terhadap Program Guru Penggerak di Kota Pematangsiantar.
“Ijinkan kami untuk menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Wali Kota melalui plakat penghargaan ini. Tanpa arahan dan dorongan dari Ibu, tentu program Guru Penggerak tidak akan berjalan semulus ini,” ungkap Joko seraya menyerahkan plakat berukir indah kepada Susanti di atas panggung utama.
Wali Kota Pematangsiantar yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis anak tersebut pun menerima plakat dengan senyum sumringah.
Susanti mengaku terhormat dan akan terus mendukung program-program peningkatan kualitas pendidikan di Kota Pematangsiantar.
Seusai sesi penyerahan plakat, para undangan dipersilakan untuk menyaksikan pameran karya dari komunitas Guru Penggerak Angkatan 9.
Sejumlah stan yang tersebar di Aula Siantar Hotel menampilkan hasil kreativitas para calon guru, mulai dari media pembelajaran inovatif, kliping press pendidikan, hingga karya seni lukis dan kriya dari bahan bekas.
Bagi para undangan dari kalangan praktisi pendidikan, tentu pameran ini merupakan suguhan yang sangat menarik.
Mereka tampak antusias berdiskusi dengan para calon Guru Penggerak, membahas ide-ide segar dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih modern dan kontekstual.
Baca Juga: Dampak Letusan Gunung Ruang, Pulau Tagulandang Gelap Gulita
Selain pameran karya, para undangan juga disuguhi beragam pertunjukan seni dan budaya dari para calon Guru Penggerak.
Tari tradisional, musikalisasi puisi, hingga pertunjukan drama pendek hadir memeriahkan suasana.
Terlihat jelas bahwa para calon guru ini tidak hanya menguasai keterampilan mengajar, tetapi juga memiliki talenta seni yang luar biasa.
Memasuki sesi penutup acara, Wali Kota Susanti Dewayani kembali menyampaikan arahannya kepada para calon Guru Penggerak.
Dengan nada mengayomi, beliau berpesan agar para guru senantiasa menjaga semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
“Kalian adalah aset berharga bagi kemajuan pendidikan di Kota Pematangsiantar, bahkan Indonesia. Teruslah mengasah kompetensi, perluas wawasan, dan jangan pernah berhenti untuk berinovasi dalam mengajar. Ingatlah, masa depan bangsa ada di pundak kalian para pendidik,” tutur Susanti.
Beliau juga menyerukan pentingnya membangun sinergi yang solid antara para guru, orangtua murid, pemangku kebijakan, serta seluruh elemen masyarakat demi mencapai mutu pendidikan yang lebih baik di Kota Pematangsiantar.
“Jangan pernah merasa berjuang sendirian. Pemerintah Kota Pematangsiantar akan senantiasa mendukung dan memfasilitasi upaya-upaya yang kalian lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan,” pungkas Wali Kota yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis anak tersebut.
Baca Juga: MAN Pematangsiantar Cetak Lulusan Berkarakter: Membangun Generasi Menuju Indonesia Emas 2045
Usai sambutan Susanti, Lokakarya 7 ditutup dengan pertunjukan kolosal tari masal oleh para calon Guru Penggerak.
Ditampilkan dalam formasi apik, mereka bergerak kompak mengikuti irama musik tradisional yang menghentak dari sound system.
Riuh tepuk tangan membahana dari seluruh sudut aula sebagai ungkapan apresiasi terhadap penampilan memukau tersebut.
Penutupan yang meriah ini menandai berakhirnya rangkaian kegiatan Lokakarya 7 “Panen Hasil Belajar”.
Namun, lebih dari itu, acara ini merupakan titik awal bagi para Guru Penggerak Angkatan 9 untuk mewujudkan cita-cita mulia mencerdaskan anak bangsa dan membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan.
Semangat dan optimisme terpancar dalam wajah mereka, siap menghadapi tantangan dan memberikan yang terbaik untuk generasi penerus bangsa. (*)