“Saya sudah memantau kasus-kasus seperti ini selama bertahun-tahun. Ada indikasi bahwa pelaku-pelaku ini terhubung dalam suatu jaringan pedofilia online,” ungkap Laras Wulandari, pengguna akun Instagram.
Beredarnya video ini juga memunculkan fenomena lain yang tak kalah memprihatinkan.
Banyak netizen yang, didorong oleh rasa penasaran, berusaha mencari link ibu baju oren yang berisi video asli di berbagai platform seperti Mediafire, Instagram, bahkan WhatsApp.
Dari penelusuran yang dilakukan, link viral ibu dan anak yang beredar di internet didominasi oleh oknum-oknum pengguna yang memanfaatkan kehebohan kasus ini untuk menyebar konten penipuan dan tautan scam.
Baca Juga: Tiko Aryawardhana, Suami BCL, Dilaporkan Mantan Istri Atas Dugaan Penggelapan Rp6,9 Miliar
Link video ibu baju oren yang viral pun tak lepas dari tautan scam dan penipuan.
“Sangat disayangkan, alih-alih melaporkan, banyak yang justru mencari link viral ibu dan anak. Ini menunjukkan degradasi moral yang sangat mengkhawatirkan,” tambah Laras.
Menanggapi hal ini, Pratiwi Noviyanti, seorang aktivis sosial, mengambil inisiatif untuk membagikan cuplikan video tersebut di akun Instagramnya.
“Tujuan saya jelas: mengidentifikasi dan menangkap pelaku. Kita harus bersatu untuk melindungi anak-anak kita,” tegasnya.
Ia juga menambahkan, “Dalam video ini, usia anak diperkirakan 8 hingga 10 tahun, lebih tua dari kasus ‘baju biru’ sebelumnya yang berusia sekitar 5 tahun.”
Baca Juga: MUI Nilai Salam Lintas Agama Haram, Menag Yaqut: Salam Demi Toleransi, Bukan Campur Akidah
Sementara itu, netizen yang prihatin atas fenomena ini menambahkan, “Yang juga perlu diperhatikan adalah mereka yang menyebarkan atau bahkan mencari video semacam ini. Berdasarkan UU ITE, tindakan tersebut bisa dikategorikan sebagai penyebaran konten anak, dengan ancaman hukuman serupa.”
Di media sosial Instagram, reaksi netizen beragam namun didominasi oleh kemarahan dan kesedihan.
“Astaghfirullah… Saya seorang ibu, menangis melihat berita ini. Hewan saja tahu mana anaknya, ini malah anak sendiri dirusak mentalnya. Ada apakah dengan dunia? Sudah matikah rasa keibuan di dunia ini?” tulis akun @idalilissusanti di Instagram.
Senada dengannya, akun putri.ista.92 menuliskan, “Astaghfirullah. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari model ibu begini. Cari suami bu, jangan anak yang kau begitukan. Di mana otaknya itu ibu? Miris lihat ibu-ibu zaman sekarang yang kayak gini.”
Kasus “ibu baju oren” ini menjadi cermin suram dari sisi gelap era digital kita.
Di balik kemudahan berbagi dan berinteraksi, tersembunyi potensi eksploitasi yang sangat mengerikan. (*)