Kolonel Infanteri Syawaludin Abuhasan, Kepala Penerangan Daerah Militer 18 Kasuari, memberikan klarifikasi terkait insiden ini.
Menurutnya, pembacokan tersebut bukan disebabkan oleh kata-kata kasar atau SARA yang dilontarkan oleh Letkol Inf Tamami. Akar masalahnya adalah kesalahpahaman yang membuat Praka DRB marah.
“Ini bukan masalah SARA, bukan masalah ras. Ini akibat kesalahpahaman yang membuatnya marah. Praka DRB merasa bahwa perhatian Letkol Inf Tamami terlalu banyak tercurah kepadanya, sehingga ia merasa tersinggung,” ungkap Syawaludin.
Baca Juga: Perwira Tinggi TNI Nyaris Tewas Dibacok Anak Buahnya Karena Rasis?
Kejadian ini berawal saat apel pagi persiapan pembukaan Sekolah Calon Perwira (Secapa) Angkatan Darat. Ketika itu, Letkol Inf Tamami memberikan arahan kepada para anggota. Praka DRB kemudian terbawa perasaan dan merasa tidak suka karena merasa disinggung oleh komandannya saat apel.
Menurut Syawaludin, pembacokan tersebut adalah akibat dari perasaan Praka DRB yang terluka dan marah, bukan karena masalah SARA atau rasial. Ia menekankan pentingnya mengecek secara benar jika ada masalah di internal anggota TNI. (*)