Berdasarkan klarifikasi dari Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Infanteri Syawaludin Abuhasan, pembacokan ini bukan didasari oleh masalah SARA atau rasis.
Menurutnya, ini lebih disebabkan oleh kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
“Bukan masalah SARA, bukan masalah ras itu tidak ada itu. Makanya saya bilang kalau ada masalah kepada anggota dicek secara benar apakah dia ada masalah atau apa di internal dia,” tegas Syawaludin.
Sebuah video yang menampilkan momen ketika Letkol Inf Tamami memberikan teguran kepada Praka Drik juga beredar luas di media sosial, menambah ketegangan situasi.
Baca Juga: Perwira Tinggi TNI Nyaris Tewas Dibacok Anak Buahnya Karena Rasis?
Kini, Praka Drik Rian Bayoa menjalani proses hukum di Pomdam XVIII/ Kasuari. Sementara itu, pihak Kodam Kasuari menyatakan akan terbuka dengan media dalam memberikan keterangan lebih lanjut mengenai insiden ini. (*)