Baca Juga: Viral Keluarga Aldi Sahilatua Nababan Dilarang Menyaksikan Proses Autopsi
Selain itu, keluarga telah memberikan opsi untuk diwakilkan oleh dokter yang ditunjuk keluarga, namun opsi ini ditolak oleh tim forensik. Keadaan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan keluarga dan masyarakat mengenai transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus.
Dalam sebuah langkah dramatis, keluarga Aldi memohon kepada Presiden Jokowi dan Kapolri untuk intervensi dan keadilan. Monalisa Nababan, menyatakan permohonan mereka untuk menghukum pelaku pembunuhan adiknya seberat-beratnya.
Kondisi Jasad Memprihatinkan
Informasi pertama tentang tragedi ini diperoleh pada Sabtu, 18 November 2023, saat pihak kepolisian Polsek Kuta Selatan menghubungi Monalisa Nababan, kakak korban. Monalisa menggambarkan kondisi jenazah adiknya dengan detail yang mengenaskan: alat kelamin yang rusak, luka sobek, darah di mulut dan hidung, memar pada lengan tangan kanan, dan bergesernya engsel siku tangan. Selain itu, lantai kamar juga dilaporkan penuh dengan darah.
Baca Juga: Kamar Aldi Sahilatua Nababan Dipenuhi Lalat Hijau, Pemilik Kos Syok Lihat Kondisinya!
Keluarga korban meminta autopsi untuk dilakukan, namun merasa proses ini sulit dijalankan di Bali, sehingga mereka memutuskan untuk mengirim jenazah ke Medan. Setelah tiba di Medan, mereka mendesak agar autopsi segera dilaksanakan.
Postingan Instagram Monalisa memperlihatkan dugaan kuat bahwa Aldi mungkin menjadi korban pembunuhan sadis. Dengan ini, keluarga berharap agar keadilan dapat ditegakkan. Iptu Nur Habib Auliya dari Polsek Kuta Selatan membenarkan bahwa autopsi sedang berlangsung di RS Bhayangkara Medan.
Baca Juga: Kamar Aldi Sahilatua Nababan Bersimbah Darah dan Alat Vital Rusak, Kakak Korban: Dia Orang Baik
Aldi Sahilatua Nababan, asal Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, tinggal di Nusa Dua Koi Kos, Gang Kunci, Jalan By Pass Ngurah Rai No.23, Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali. Keluarga korban melalui Monalisa Nababan, telah menyatakan bahwa Aldi adalah sosok yang baik. Mereka pun meminta bantuan pejabat negara, termasuk Presiden Joko Widodo dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia, untuk mengusut tuntas kasus ini.
Keluarga Meradang Dilarang Saksikan Autopsi
Situasi pasca kematian Aldi Sahilatua Nababan, semakin memburuk saat pihak keluarga dilarang oleh rumah sakit untuk menyaksikan proses autopsi di RS Bhayangkara Medan. Monalisa mengekspresikan kekecewaan keluarganya, menyatakan bahwa mereka bahkan tidak diizinkan mendokumentasikan jenazah dari proses pembukaan peti hingga autopsi.
Baca Juga: Aldi Sahilatua Nababan Mahasiswa asal Siborong-borong Tewas di Bali, Diduga Dibunuh
Keluarga Aldi juga mencoba mengusulkan agar autopsi dilakukan oleh dokter yang mereka tunjuk, namun permintaan ini ditolak oleh dokter forensik. Lebih lanjut, ruangan bedah dikunci rapat dan dijaga ketat, mencegah keluarga Aldi dari mengakses proses autopsi.
Merespons perlakuan yang mereka anggap tidak adil, keluarga Aldi telah meminta bantuan dari Presiden Jokowi dan Kapolri untuk menginvestigasi kasus ini lebih lanjut. Monalisa Nababan, sebagai kakak kandung Aldi, mendesak pemerintah untuk menangkap dan menghukum pelaku pembunuhan adiknya seberat-beratnya. (*)