“Setelah drama minta video, dan karena kami butuh cepat dan kejelasan mobilnya. Akhirnya kta kinta ganti unit yang ready saja. Gakpapa nmbah harganya yang penting jelas dan kita bisa liat langsung progresnya,” katanya.
Namun, janji hanya menjadi janji, dan ketidakpastian tetap menjadi sahabat setia dalam penantian panjangnya.
Tak ingin menyerah, Fathin mengambil langkah tegas dengan membuat perjanjian hitam di atas putih, berisi jaminan bahwa mobil akan diterimanya sebelum tanggal 10 Maret 2024, dengan ketentuan pengembalian dana 100 persen tanpa potongan jika janji tersebut ingkar.
“Kurang lebih isinya jika sampai waktu yang disepakati (10 Maret 2024) mobil belum juga dikasih maka akan direfund 100 persen tanpa dicicil dan tanpa potongan, maksimal 3 hari setelah jatuh tempo,” katanya.
Baca Juga: Pemilik Deka Reset Kabur Bawa Uang Miliaran, Istrinya Ditinggal Tanpa Pamit
Namun, seperti mimpi buruk yang tak kunjung usai, perjanjian tersebut hanya menjadi selembar kertas tanpa makna, karena bengkel terus mengulur waktu dengan berbagai alasan.
“Tapi ternyata ada, sampai hari ini lebih dari 3 hari setelah 10 Maret 24, belum di refund juga. Padahal sudah hitam di atas puith tapi masih minta diundur,” katanya.
Dalam keputusasaannya, Fathin kembali mendatangi bengkel, namun disambut dengan ketiadaan manajer dan tim yang saling lempar tanggung jawab tanpa solusi yang konkret.
Baca Juga: 2 Bocah di Simalungun Tewas dalam Kebakaran Rumah saat Orang Tua Mereka Pergi ke Warung
“Mobilnya ada rangkaian service kita pantau langsung ke lapangan, bahkan lebih dari 5x bolak-balik kesana. Tapi ritme yang sama terulang! biasaa dijanjikan selesai di waktu tertentu tapii tidak ditepai. Diundur terus dengan sejuta alasan,” katanya.
Postingan Fathin di media sosial menjadi viral, memicu gelombang simpati dan kemarahan kolektif terhadap praktik bisnis yang tidak etis.
Kekecewaan Fathin berujung pada pengungkapan bahwa pemilik bengkel, yang kabur meninggalkan tanggung jawab, tidak hanya meninggalkan dirinya sebagai korban, tetapi juga banyak pihak lain yang telah menginvestasikan harapan dan uang mereka untuk mendapatkan mobil impian. (*)