Meski begitu, tak ada teknologi tanpa kompromi. Kapasitas baterai kini hanya 5.850 mAh, turun sedikit dari versi sebelumnya. Tapi kecepatan isi dayanya—80 watt—tetap bertahan. Karena siapa pun tahu, dalam hidup, terkadang yang penting bukan seberapa lama kita bertahan, tapi seberapa cepat kita kembali bangkit.
Soal kekuatan, jangan ragukan. Ditenagai Snapdragon 8 Elite, RAM 12 GB, dan penyimpanan hingga 512 GB, OnePlus 13s bukan hanya kencang. Ia bertenaga seperti impian yang siap dikejar.
Dibalik semua spesifikasi itu, desainnya tetap ringkas dan ringan. Hanya 185 gram. Seperti membawa masa depan di telapak tangan, tanpa beban. Dua kamera belakang 50 MP-nya, dengan fitur optical zoom 2x, siap menangkap dunia dalam bingkai yang lebih tajam dan emosional.
Sistem operasinya? Android 15 dengan OxygenOS 15, yang terasa bersih, ringan, dan menyenangkan. Tambahan fitur seperti WiFi 7, Bluetooth 6.0, NFC, dan bahkan IR Blaster, menambah kesan: ini bukan sekadar smartphone. Ini adalah pusat kendali hidup modern.
Tersedia dalam warna hijau keabu-abuan, merah muda, dan hitam—OnePlus 13s dijual dengan harga mulai dari 54.999 rupee (sekitar Rp 10,4 juta). Tak murah, tapi bukan sekadar mahal. Karena nilai bukan hanya soal angka, tapi juga rasa.
Sayangnya, kabar baik ini belum menyentuh Indonesia. Tak ada tanda-tanda OnePlus akan kembali ke pasar tanah air dalam waktu dekat. Mungkin ini hanya sapaan dari jauh. Tapi bagi yang pernah mengenal OnePlus, perasaan itu tetap tinggal—sebuah kenangan akan merek yang dulu membawa kesegaran dan kini membawa harapan baru. (*)