Setelah penemuan ini, keluarga Aldi menghubungi kerabatnya di Bali dan memastikan kematian adiknya. Mereka menghadapi kesulitan dalam proses autopsi yang dilakukan oleh pihak berwenang di Bali. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk membawa jenazah Aldi ke Medan untuk melakukan autopsi di RS Bhayangkara.
Baca Juga: Kamar Aldi Sahilatua Nababan Bersimbah Darah dan Alat Vital Rusak, Kakak Korban: Dia Orang Baik
Monalisa Nababan, kakak korban, menduga adiknya dibunuh secara sadis. Dia menjelaskan kondisi mengerikan yang ditemukan di kamar kos Aldi, termasuk alat kelamin yang rusak dan banyak luka memar. Keluarga berharap agar proses hukum berjalan dengan adil dalam menangani kasus ini.
Jenazah Aldi diautopsi di RS Bhayangkara, Medan. Namun, terjadi perselisihan antara keluarga dan pihak berwenang terkait proses ini. Keluarga tidak diizinkan untuk menyaksikan autopsi, dan dokter forensik yang ditunjuk oleh keluarga tidak diterima. Mereka juga tidak diperbolehkan mendokumentasikan proses autopsi.
Monalisa Nababan, kakak kandung Aldi, memohon kepada pejabat negara, termasuk Presiden Jokowi dan Kapolri, untuk mengusut tuntas kasus kematian adiknya. Dia berharap agar pelaku pembunuhan, jika ada, dihukum seberat-beratnya. (*)