Ia juga menekankan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pemimpin dunia yang diutus untuk seluruh umat manusia, bukan hanya untuk satu golongan atau kaum tertentu.
Pada bagian lain dari tausiyahnya, Ustadz Fadhli menyampaikan pesan penting terkait pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan di Kabupaten Simalungun pada 27 November 2024.
Ia mengingatkan masyarakat agar bijak dalam memilih pemimpin.
“Pilihlah pemimpin yang amanah, jujur, bertanggung jawab, dan yang paling penting, taat pada agama,” tegasnya.
Pesan ini disampaikan sebagai upaya agar masyarakat memilih pemimpin yang tidak hanya cakap secara administratif, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi.
Selain ceramah dari Ustadz Fadhli, tokoh masyarakat Kabupaten Simalungun, DR H Anton Achmad Saragih, turut memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Anton mengungkapkan rasa harunya melihat antusiasme masyarakat dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
“Saya sangat terharu melihat semangat masyarakat yang begitu besar dalam acara ini. Ini menunjukkan betapa kita semua mencintai Rasulullah,” katanya.
Anton juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk menghindari sifat-sifat tercela seperti munafik, ingkar janji, dan tidak amanah.
Ketua Panitia, Suherman ST, dalam keterangannya menyampaikan bahwa jamaah yang hadir pada acara ini berasal dari 16 nagori (desa) di Kecamatan Gunung Malela. Ia juga menjelaskan bahwa jumlah jamaah yang hadir selalu melebihi ekspektasi.
“Setiap tahunnya, jumlah jamaah yang hadir selalu meningkat. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin peduli dengan nilai-nilai keagamaan dan semangat kebersamaan,” jelas Suherman.
Ia berharap, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bisa menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga desa dan meningkatkan keimanan umat Islam di Kabupaten Simalungun.
Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara yang diadakan oleh Forum Komunikasi Umat Islam Gunung Malela (Formula) Kabupaten Simalungun.
Formula secara rutin menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi dengan lokasi yang berpindah-pindah dari satu desa ke desa lainnya.
Tujuan utama dari kegiatan ini, menurut Suherman, adalah untuk menjaga semangat keislaman serta membangun kebersamaan antarwarga desa di wilayah tersebut.
Dengan berlangsungnya acara ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, baik dari segi keagamaan maupun sosial.
Selain mempererat hubungan antarwarga, acara ini juga diharapkan dapat menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran dan teladan Nabi Muhammad SAW.
“Semoga melalui acara seperti ini, kita semua semakin dekat dengan Allah dan selalu berada di jalan-Nya,” pungkas Suherman. (*)