“Surat tersebut memuat tuntutan dari pihak Suparman agar uang mahar sebesar Rp 20 juta dan uang tebus malu sebesar Rp 5 juta dibayar keseluruhan pada hari Minggu, 3 Desember 2023,” beber Dahri.
Ketidakmampuan untuk memenuhi tuntutan ini mengakibatkan ayah Junita harus menjadi penjamin, dengan risiko kasus ini berlanjut ke jalur hukum jika tidak terpenuhi sesuai waktu yang disepakati.
Baca Juga: Rencana Menikah 3 Desember, Junita Mendadak Hilang: Ibu Cemas dan Tak Bisa Berhenti Menangis!
Diliputi kekecewaan dan kebingungan, M Dahri memaparkan rincian yang lebih mendalam mengenai situasi pelik yang dihadapi keluarganya terkait hilangnya Junita. Dahri menyatakan rasa terkejutnya ketika mendapati tuntutan dari keluarga calon pengantin pria untuk pengembalian uang, sementara mereka sendiri masih diliputi misteri mengenai keberadaan Junita.
Dahri mengungkapkan harapannya bahwa pihak keluarga Suparman akan menunjukkan empati dan pengertian atas situasi yang mereka hadapi. Namun, kenyataannya jauh dari ekspektasi. Ia merasa kecewa, terutama dengan sikap Suparman yang, setelah membawa mereka ke rumahnya, menghilang tanpa membantu menenangkan situasi yang memanas.
Pada saat ini, menurut Dahri, fokus utama keluarga adalah keselamatan dan kepulangan Junita. Sementara itu, tuntutan uang sebesar Rp 25 juta dari pihak Suparman menambah beban pada keluarganya yang sudah berada dalam keadaan sulit. Dahri juga menyampaikan tentang langkah-langkah yang telah diambil oleh keluarganya, termasuk melaporkan pembatalan pernikahan ke Kantor Urusan Agama (KUA), serta membatalkan berbagai persiapan pernikahan seperti tenda dan organ.
Baca Juga: Junita, Calon Pengantin asal Palembang Melarikan Diri Jelang Hari Pernikahan
Lebih jauh, Dahri menyebutkan tentang laporan yang telah mereka buat ke Polsek Sako pada tanggal 30 November, dengan nomor L/Gangguan/B/3/XI/2023/PolsekSako/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel, mengenai hilangnya Junita sejak tanggal 26 November. Ungkapan Dahri menunjukkan kepedulian keluarga yang mendalam terhadap Junita, sekaligus rasa frustrasi dan kebingungan yang mereka alami di tengah situasi yang belum menemukan titik terang. (*)