Sebagai tanggapan atas tindakan Israel, Hamas mengklaim telah menembakkan 150 roket ke arah Tel Aviv. Motif serangan balik ini adalah sebagai balas dendam atas serangan udara Israel yang menghancurkan sebuah gedung bertingkat di Gaza.
Wakil Kepala Hamas, Saleh al-Arouri, mengungkapkan bahwa mereka telah menawan banyak warga Israel, termasuk pejabat tinggi. Tujuannya adalah untuk memaksa Israel melepaskan tahanan Palestina.
Militer Israel membenarkan adanya warga mereka yang ditawan di Gaza. Mengingat keadaan ini, mereka bersiap untuk perang, termasuk potensi konflik di garis depan utara melawan kelompok Hizbullah dari Lebanon.
Baca Juga: Netanyahu Nyatakan Perang dengan Hamas Setelah Ratusan Nyawa Rakyatnya Melayang
Menurut Hamas, serangan ini dipicu oleh meningkatnya serangan terhadap warga Palestina di berbagai wilayah, termasuk penahanan warga Palestina di penjara Israel. Mohammad Deif, komandan militer Hamas, mengumumkan operasi ini sebagai “hari peperangan terbesar untuk mengakhiri pendudukan”.
Konflik di wilayah Gaza sudah berlangsung lama, dengan empat perang besar sejak 2007. Namun, kejadian di Israel kali ini melampaui apa yang pernah terjadi sebelumnya, memperlihatkan kegagalan intelijen Israel dalam mendeteksi dan mencegah serangan ini.