Kasus ini mulai terungkap ketika orang tua korban membawa R ke bidan karena merasa tidak enak badan.
Ironisnya, terungkap bahwa R mengalami keguguran, yang kemudian membawa kasus ini ke permukaan publik.
Meskipun kasus ini terdengar mengerikan, apa yang terjadi selanjutnya di kantor polisi justru mengejutkan banyak pihak.
R, korban pemerkosaan, terlihat menangis dan memeluk kakaknya yang telah merudapaksanya ketika berada di kantor polisi, sebuah reaksi yang memunculkan spekulasi tentang kemungkinan R menderita Stockholm Syndrome.
Fenomena psikologis ini diperdebatkan oleh netizen, dengan salah seorang dari mereka, @ini_wilmac, mengemukakan bahwa Stockholm Syndrome bisa jadi merupakan mekanisme pertahanan psikologis yang dimiliki korban untuk mengatasi trauma yang dialaminya.
Hal ini diperkuat oleh komentar netizen lain, @MabiWiyono, yang menyebutkan bahwa korban mungkin telah mengalami grooming, sebuah tindakan manipulatif yang dilakukan pelaku untuk membentuk pikiran dan mental korban sesuai dengan keinginannya. (*)




