Lebih jauh, Benny Gusman Sinaga juga menegaskan bahwa nilai-nilai keagamaan harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik oleh masyarakat maupun para pemimpinnya.
“Kita harus mampu mengambil pelajaran dari ajaran para ulama, seperti Syekh Abdurrahman Rajagukguk QS, yang selalu mengedepankan kasih sayang, toleransi, dan silaturahmi antar sesama,” tambahnya.
Melalui pernyataannya ini, Benny menampilkan dirinya sebagai figur yang bukan hanya berbicara soal kepemimpinan, tapi juga tentang bagaimana agama bisa menjadi landasan moral dalam menjalankan roda pemerintahan.
Zikir dan doa bersama yang menjadi bagian dari acara ini menguatkan ikatan spiritual di antara para jamaah yang hadir.
Moment tersebut menjadi kesempatan bagi Benny untuk merenung dan memperdalam komitmennya dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Simalungun.
Ia menyadari bahwa tanggung jawab sebagai calon pemimpin tidak hanya soal kebijakan, tetapi juga soal keteladanan moral.
“Seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh dalam semua aspek, termasuk dalam hal spiritualitas,” tegas Benny.
Kehadiran Benny di acara haul ini juga mencerminkan strategi politik yang matang.
Dengan mendekatkan diri kepada komunitas keagamaan, ia tidak hanya memperkuat basis dukungan politiknya, tetapi juga membuktikan bahwa ia adalah sosok yang peduli terhadap nilai-nilai keagamaan dan sosial.
Benny juga mengungkapkan harapannya agar Simalungun bisa menjadi daerah yang maju, namun tetap berpegang teguh pada akar budaya dan keagamaannya.
“Kita tidak bisa melupakan identitas kita. Justru, dengan menjaga tradisi dan agama, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik,” jelasnya.
Sebagai calon Wakil Bupati, Benny Gusman Sinaga telah menunjukkan bahwa ia bukan hanya seorang politisi, tetapi juga seorang pemimpin yang memahami pentingnya keseimbangan antara spiritualitas dan modernitas.
Peringatan Haul ke-15 ini menjadi salah satu momen penting di mana Benny memperlihatkan komitmennya kepada masyarakat, bukan hanya sebagai pemimpin politik, tetapi juga sebagai figur yang menghargai nilai-nilai keagamaan.
Acara haul ini pun diakhiri dengan penuh khidmat. Para jamaah pulang dengan membawa pesan-pesan spiritual yang mendalam, sementara Benny meninggalkan kesan kuat sebagai pemimpin yang merakyat dan dekat dengan masyarakat.
“Kami sangat bangga melihat seorang calon pemimpin seperti Benny Gusman yang begitu dekat dengan ulama dan masyarakat. Kami berharap, jika terpilih nanti, ia tetap menjadi sosok yang rendah hati dan peduli,” ungkap salah satu peserta Haul.
Dengan segala kerendahan hatinya, Benny Gusman Sinaga terus melangkah maju, membawa harapan baru bagi masyarakat Simalungun.
Dalam setiap pertemuan, ia selalu menyampaikan komitmennya untuk membangun daerah yang damai, sejahtera, dan harmonis.
Di mata masyarakat, ia bukan hanya calon wakil bupati, tetapi juga simbol harapan dan perubahan yang lebih baik. (*)