Menurut saksi mata, penggerebekan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, saat Suryadi diduga mengunjungi WNN di rumahnya. Warga curiga karena sering melihat Suryadi datang ke rumah WNN hingga larut malam. “Mereka sedang berduaan di kediaman WNN,” kata seorang warga.
Kapolsek menambahkan bahwa Suryadi telah mengakui kesalahannya, namun proses hukum masih menunggu aduan resmi dari pihak terkait. Barang bukti seperti pesan WhatsApp dikabarkan telah dihapus oleh kedua pihak.
Ketua DPRD Lampung Barat, Edi Novial, menyatakan bahwa pihaknya baru mendapat informasi tentang insiden ini dan masih menunggu keterangan lebih lanjut sebelum mengambil tindakan. “Saya baru tahu dari media, kami belum bisa berkomentar terlalu jauh,” ujar Edi.
Skandal ini menimbulkan kegaduhan di lingkungan politik Lampung Barat, dengan dampak yang merusak reputasi DPRD setempat. (*)