Ia menekankan bahwa keterlibatan masyarakat sangat vital.
“Bila menemukan pelanggaran, segera laporkan, baik kepada Bawaslu, aparat keamanan, atau langsung ke Pemuda Pancasila,” tambahnya.
Dengan kolaborasi ini, Sabar berharap pengawasan Pilkada dapat berjalan lebih efektif.
Sabar juga menegaskan, instruksi ini merupakan bagian dari komitmen besar Pemuda Pancasila dalam mendukung Pilkada bersih.
“Pemilu adalah hak semua warga negara. Kami, sebagai bagian dari masyarakat, memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan proses ini berjalan sesuai aturan,” katanya.
Menurutnya, keterlibatan Pemuda Pancasila dalam pengawasan bukan untuk kepentingan organisasi semata, melainkan demi terciptanya proses demokrasi yang sehat.
“Kami ingin Simalungun memiliki pemimpin yang benar-benar terpilih berdasarkan kehendak rakyat, bukan hasil manipulasi,” ujar Sabar.
Pemuda Pancasila juga menjalin koordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan aparat keamanan.
Kerjasama ini dinilai krusial untuk menindaklanjuti laporan dan menjaga keamanan di lapangan.
“Sinergi dengan lembaga resmi memperkuat langkah kita. Setiap laporan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum,” ungkap Sabar.
Ia berharap, pihak-pihak yang berkompetisi dalam Pilkada juga menunjukkan sikap dewasa dengan tidak melakukan kecurangan.
“Kita ingin proses Pilkada ini menjadi ajang kompetisi yang sehat, di mana masyarakat bebas menentukan pilihan tanpa tekanan atau iming-iming,” tegasnya.
Menurut Sabar, Pilkada adalah momentum penting yang akan menentukan arah pembangunan Simalungun.
Oleh karena itu, prosesnya harus berjalan bersih dan transparan. “Setiap tindakan kecurangan, sekecil apa pun, dapat mencoreng wajah demokrasi kita,” katanya.
Ia menambahkan, melalui pengawasan ketat selama tiga hari ke depan, Pemuda Pancasila berharap dapat berkontribusi menjaga integritas Pilkada.
“Kami ingin masyarakat Simalungun percaya bahwa suara mereka benar-benar dihargai. Dengan cara ini, kita menjaga demokrasi tetap bermartabat,” tutup Sabar.
Dalam dunia demokrasi, kepercayaan adalah segalanya.
Pilkada bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga soal menjaga nilai-nilai kejujuran dan keadilan.
Langkah tegas Pemuda Pancasila Simalungun selama tiga hari ini adalah wujud nyata dari semangat tersebut.
“Kita semua bertanggung jawab. Mari jadikan Pilkada ini sebagai bukti bahwa demokrasi di Simalungun masih hidup dan berdaya,” tutup Sabar. (*)