Baca Juga: Wanita Tewas Terbakar di Batam Diduga Korban Pembunuhan Brutal
Mengutip detik.com, Senin (12/11/2023), Kapolsek Batu Aji, AKP Benny Syahrizal, mengungkapkan bahwa korban diduga dibunuh sebelum jasadnya dibakar.
“Kami menduga korban dibunuh dulu oleh pelaku sebelum tubuhnya dibakar,” tambahnya.
Pura-pura Tak Tahu
Pasca melakukan pembunuhan, Yuda melarikan diri ke Jakarta, kemudian mengunjungi beberapa tempat lain, sebelum akhirnya ia tertangkap di Pekanbaru, Riau.
Arif, Ketua RT di daerah kejadian, mengungkapkan bahwa pada saat penemuan mayat korban, Yuda pernah melakukan panggilan video dengannya melalui seorang teman dekat dan berpura-pura tak tahu kondisi korban.
Yuda meminta Arif untuk memeriksa situasi di rumah korban, mengklaim bahwa ia tidak bisa menghubungi istrinya sejak siang.
Arif, bersama beberapa warga dan orang dekat suami Tetty, kemudian memutuskan untuk merusak pintu rumah korban untuk masuk.
Namun, Arif menyebutkan bahwa sejak awal ia merasa ada sesuatu yang mencurigakan. “Awalnya saya berpikir korban mungkin meninggal akibat sengatan listrik,” ungkap Arif.
Arif juga menyatakan bahwa setelah penemuan jasad Tetty, ia tidak lagi berkomunikasi dengan Ahmad Yuda. Komunikasi terakhir mereka terjadi tepat saat mereka merusak pintu rumah korban.
Korban Mengalami Luka Bakar 90 Persen
Kapolsek Batu Aji, Benny Syahrizal, mengungkapkan bahwa korban ditemukan meninggal pada Sabtu, 4 November, sekitar pukul 00.30 WIB, dalam keadaan yang sangat menyedihkan.
“Kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan, dengan 90 persen tubuhnya terbakar di tempat tidurnya. Kami juga menemukan kepala korban terbungkus dalam kantong plastik hitam dan ada bekas darah di sekitarnya,” ungkap Benny.
Baca Juga: Ditinggal Suami, Wanita 60 Tahun Tewas Terbakar di Batam
Selain itu, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti di lokasi, termasuk 7 tabung gas LPG berukuran 3 kg dan 8 botol yang telah hangus, ditemukan mengelilingi tubuh korban dan diduga mengandung pertalite.
Menyamar dalam Pelarian
Kompol Budi Hartono, Kasat Reskrim Polresta Barelang, menyatakan bahwa setelah aksi pembunuhan, pelaku sempat melarikan diri ke Jakarta dan kemudian terbang ke Pekanbaru, menggunakan rambut palsu untuk mengelabui kepolisian.
Insiden ini mengguncang warga setempat dan menimbulkan banyak pertanyaan tentang keamanan dan latar belakang pembunuhan yang mengerikan ini. (*)