Baca Juga: Nadira Dwi Puspita, Mahasiswi Penerima KIP Kuliah Viral Pamer Uang Rp100 Juta di Medsos
Publik merespons dengan beragam komentar, yang sebagian besar mengecam sikapnya yang dianggap tidak pantas sebagai penerima bantuan pemerintah.
Di antara komentar-komentar tersebut, banyak yang menyoroti ironi antara gaya hidup mewah Elizabeth dengan fakta bahwa ia mendapat dana kuliah dari program bantuan bagi mahasiswa kurang mampu.
Kasus kontroversial ini terus menjadi sorotan karena melibatkan isu sosial yang sensitif, yakni pemanfaatan dana bantuan pendidikan untuk kegiatan yang dianggap tidak produktif.
Segala aktivitas dan kegiatan Elizabeth Grace Beninda Djojo, yang dipamerkan di media sosial, menjadi objek kritik yang mendorong netizen untuk lebih kritis terhadap penyaluran bantuan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah.
Netizen secara aktif mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap penggunaan dana KIP Kuliah oleh Elizabeth Grace Beninda Djojo untuk kegiatan hiburan yang dinilai tidak sesuai dengan tujuan dari bantuan tersebut.
Kritik terhadap tindakannya yang dianggap tidak bertanggung jawab semakin berkembang di media sosial.
Salah satu akun dengan username @zaki.rsya menunjukkan kekecewaannya dengan menyebut penggunaan dana KIP Kuliah untuk dugem sebagai tindakan yang tidak menghargai kesempatan pendidikan yang diberikan.
Perdebatan mengenai penggunaan dana bantuan pendidikan oleh Elizabeth Grace Beninda Djojo mencuat ke permukaan dalam beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Keluarga Rini Mariany Sempat Curigai Suami Korban Akibat Siasat Licik Ahmad Arif Ridwan
Banyak netizen yang menyoroti ironi di balik gaya hidup mewahnya yang diduga didanai oleh uang KIP Kuliah.
Komentar-komentar seperti “Foya-foya elit, bayar UKT sulit? WKWKWKWK” yang diungkapkan oleh pengguna media sosial @skykookiess mencerminkan ketidakpuasan atas penggunaan dana bantuan pendidikan untuk kegiatan yang dianggap tidak produktif.
Kasus kontroversial yang melibatkan Elizabeth Grace Beninda Djojo sebagai penerima dana KIP Kuliah yang diduga digunakan untuk kegiatan dugem terus mengemuka di berbagai platform media sosial. (*)