Pilkada Pematangsiantar November 2024 akan menjadi ajang pertarungan yang menarik antara dua tokoh dengan karakteristik dan gaya kepemimpinan yang berbeda.
Masih kata Bismar, Susanti berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan menunjukkan capaian dan prestasinya, sementara Fawer menawarkan wajah baru dan visi segar.
“Fawer datang dengan perubahan yang nyata, bahkan tanpa dikampanyekan pun tampak jelas perubahan yang akan dibawanya,” lanjutnya dalam wawancara pada podcast “apa cerita siantar”.
Fawer Sihite memiliki dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat, termasuk generasi muda yang menginginkan perubahan.
Ia juga aktif menyuarakan program-program yang pro-rakyat, yang dianggap mampu mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Pematangsiantar.
“Generasi muda melihat Fawer sebagai simbol perubahan yang mereka inginkan,” tambah Bismar.
Di sisi lain, dr. Susanti Dewayani, yang menjabat sebagai walikota, memiliki keunggulan dari segi pengalaman dan pencapaian selama masa jabatannya.
Program-program yang telah berhasil diterapkan selama ini menjadi modal penting baginya dalam meraih dukungan masyarakat.
“Prestasi Susanti selama memimpin kota ini tidak bisa diabaikan. Banyak kebijakan yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Bismar.
Kehadiran Fawer Sihite dalam kancah politik Pematangsiantar telah menciptakan dinamika baru.
Dengan strategi kampanye yang terstruktur dan sistematis, Fawer terus berusaha merebut hati pemilih.
“Langkah-langkah politik Fawer dan timnya terlihat sangat terencana dan sistematis,” ungkap Bismar.
Pada akhirnya, Pilkada Pematangsiantar 2024 bukan hanya tentang persaingan antara dua kandidat, tetapi juga tentang arah masa depan kota ini.
Baca Juga: Fawer Full Fander Sihite: Pemuda Visioner Siap Pimpin Pematangsiantar Menuju Kemajuan
Warga Pematangsiantar akan menentukan pilihan mereka berdasarkan visi dan program yang ditawarkan oleh kedua calon.
“Pilkada ini akan menjadi penentu arah masa depan kota Pematangsiantar. Masyarakat harus memilih berdasarkan visi dan program yang ditawarkan,” jelas Bismar.
Dengan segala persiapan yang dilakukan oleh kedua kandidat, Pilkada Pematangsiantar 2024 diprediksi akan berlangsung ketat dan penuh tantangan.
Kedua tokoh ini, dengan segala kelebihan dan kekurangannya, akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan hati rakyat.
“Persaingan akan sangat ketat, dan kedua kandidat harus berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan dukungan,” pungkasnya.
Seiring waktu berjalan, hanya hasil pemilihan yang akan menentukan siapa yang akan memimpin Kota Pematangsiantar di masa depan.
Warga kota ini menantikan kepemimpinan yang mampu membawa perubahan positif dan mewujudkan harapan mereka untuk masa depan yang lebih baik. (*)