Meningkatnya kekecewaan Fathin terhadap bengkel tersebut mencapai puncak ketika, meskipun telah dibuatkan perjanjian tertulis yang menjanjikan penyerahan mobil sebelum tanggal 10 Maret 2024, ia tetap tidak menerima unit mobil tersebut.
“Pemilik bengkel diduga kabur dengan membawa banyak hutang, termasuk uang dari konsumen dan investor,” tambahnya, di tulisan video yang di unggah.
Baca Juga: Bonan Dolok: Destinasi Impian dengan Banyak Keajaiban di Samosir
Cerita Fathin ini tidak hanya mencerminkan kerugian materi yang dialami olehnya dan konsumen lain, tapi juga mengungkapkan dampak emosional yang mendalam bagi mereka yang telah menabung atau bahkan meminjam uang dengan harapan dapat memiliki mobil untuk kebutuhan keluarga atau sebagai hadiah untuk orang terkasih.
Sampai berita ini diterbitkan, upaya untuk menghubungi bengkel tersebut masih belum membuahkan hasil, dengan nomor telepon yang tidak dapat dihubungi.
Meskipun Fathin enggan memberikan komentar lebih jauh, kisahnya telah menjadi peringatan bagi banyak orang tentang pentingnya berhati-hati dalam bertransaksi jual beli, terutama di media sosial. (*)