Baca Juga: 11 Rudal Israel Biadab Hantam Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Para pilot yang terlibat dalam operasi ini mengungkapkan kepada media Israel bahwa mereka dikirim ke medan perang tanpa informasi intelijen yang memadai, mengakibatkan kesulitan dalam membedakan antara pejuang Hamas dan non-pejuang Israel. Hal ini menyebabkan beberapa pilot merasa dilema dalam menentukan target yang harus ditembak.
Laporan dari ynet menambahkan bahwa, pada awalnya, serangan udara terhadap target yang dianggap sebagai teroris sangat intensif. Namun, seiring berjalannya waktu, pilot-pilot mulai lebih berhati-hati dalam memilih target. (*)