Monalisa Nababan, kakak korban, menerima kabar tersebut dari petugas kepolisian Polsek Kuta Selatan. Kabar tersebut menyebabkan kekhawatiran dan kebingungan di kalangan keluarga Aldi, yang kemudian menghubungi kerabat mereka yang tinggal di Bali untuk memverifikasi kebenarannya.
Setelah mendapatkan konfirmasi bahwa Aldi benar-benar telah meninggal, keluarga Nababan menemukan kondisi mengerikan di kamar kos Aldi. Tubuh Aldi terluka parah, dengan luka-luka serius di alat kelaminnya dan beberapa bagian tubuh lainnya.
Selain itu, terdapat memar di lengan tangan kanannya, serta engsel pintu kamar yang bergeser. Darah juga terlihat mengalir dari mulut dan hidung korban. Kondisi ini memicu dugaan bahwa Aldi mungkin menjadi korban kejahatan yang sadis.
Baca Juga: Sepekan Kematian Janggal Aldi Nababan: Polresta Denpasar Belum Tetapkan Tersangka
Keluarga Aldi segera mengajukan permintaan untuk melakukan autopsi guna mengungkap penyebab pasti kematian Aldi. Mereka memutuskan untuk mengirim jenazah Aldi dari Bali ke Medan pada hari Minggu. Jenazah tersebut tiba di Medan pada Senin subuh, dan proses autopsi dilakukan di RS Bhayangkara, Medan.
Monalisa Nababan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa adiknya mungkin menjadi korban pembunuhan yang sadis. Keluarganya berharap agar keadilan dapat ditegakkan dalam kasus ini dan bahwa pihak berwenang akan mengungkapkan kebenaran yang sebenarnya. (*)