Penganiayaan berlanjut dari pagi hingga sore, dengan ZA sempat pingsan karena kekerasan yang dialami. Orang tua ZA akhirnya menjemputnya setelah tidak mendapatkan respons dari handphone korban.
Meskipun dr ERS membantah melakukan penyekapan dan penganiayaan, kesaksian ZA dan rekan-rekannya menunjukkan sebaliknya. Motif di balik tindakan ini diduga kuat berasal dari rasa sakit hati dr ERS akibat percakapan di grup WhatsApp tersebut. (*)