“Kepala anakku dipukul buku, sampai polisi tak tega melihat,” Aghnia mengungkapkan.
Menariknya, sebelum insiden ini terungkap, Aghnia menyebutkan bahwa Indah tidak pernah menunjukkan tanda-tanda perilaku mencurigakan.
Bahkan, Aghnia telah menganggap Indah sebagai bagian dari keluarganya sendiri, memperlakukannya dengan baik dan memberikan gaji yang besar.
Namun, kepercayaan dan kasih sayang itu kini telah digantikan oleh rasa sakit hati dan keinginan kuat untuk mendapatkan keadilan atas apa yang terjadi pada Cana.
Aghnia telah mengambil langkah hukum, melaporkan Indah ke Polresta Malang, menuntut agar keadilan dapat ditegakkan untuk menghukum kekejaman yang telah dilakukan. (*)