Barak ID
Minggu, 19 Oktober 2025
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
        • Religion & Belief
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
        • Sumatera Utara
          • Medan
          • Deli Serdang
          • Kabupaten Simalungun
          • Pematang Siantar
        • Bandung
        • Manado
        • Sulawesi Selatan
          • Makassar
          • Toraja
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata
Barak ID
No Result
View All Result
Barak ID
No Result
View All Result
  • Danau Toba
  • Rotasi
  • Indeks
  • °News
  • Peristiwa
  • °Hot
  • Bisnis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
  • Sports
  • Spesial
  • Sensasi
  • Wisata & Perjalanan
Home Peristiwa
Seorang pria bernama tarmizi, mengaku sebagai panglima kijang, diduga telah menghina sultan kutai kartanegara ing martadipura.

Seorang pria bernama Tarmizi, mengaku sebagai Panglima Kijang, diduga telah menghina Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Viral Tarmiji Ngaku-ngaku Sebagai Panglima Kijang, Padahal Tidak Memiliki Silsilah Suku Dayak

Rini Yosi Author: Rini Yosi
29 April 2024 | 01:49 WIB
Rubrik: Peristiwa

BARAK.ID – Sebuah insiden yang sebelumnya hanya menjadi perbincangan di kalangan terbatas, kini mencuat ke permukaan dan memicu kehebohan di masyarakat Kalimantan Timur.

Viral Tarmizi Ngaku-ngaku Sebagai Panglima Kijang, Padahal Tidak Memiliki Silsilah Suku Dayak

Seorang pria bernama Tarmizi, yang mengaku sebagai Panglima Kijang, diduga telah melontarkan penghinaan dan fitnah kepada Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, pemimpin tertinggi di wilayah tersebut.

Kontroversi ini bermula dari beredarnya sebuah video di media sosial pada Sabtu, 27 April 2024.

Dalam video tersebut, tampak Pangeran Kutai melemparkan sebuah botol ke wajah Tarmizi atau Panglima Kijang yang duduk bersimpuh di hadapannya.

Dengan nada geram, Pangeran Kutai menuding Tarmizi telah menghina orang tuanya yang tak lain adalah Sultan Kutai Kartanegara.

“Kau menghina orang tua saya hah. Kapan orang tua saya minta sogok, siap hah,” teriak Pangeran Kutai sembari melempar botol ke arah Tarmizi, dikutip Minggu (28/4/2024).

Baca Juga: Ngaku-ngaku Panglima Kijang, Tarmiji Kicep Dilempar Botol

Selain dituduh melontarkan penghinaan, Tarmizi juga dikecam karena mengaku sebagai kerabat Kesultanan Kutai tanpa bisa menunjukkan bukti yang sahih.

Tindakannya ini dianggap telah mencemarkan nama baik dan merendahkan martabat Sultan Kutai selaku pemimpin tertinggi di wilayah tersebut.

Seusai dilempari botol, Tarmizi kemudian menjalani sidang adat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam sidang adat yang digelar pada 26 April 2024 itu, Tarmizi akhirnya meminta maaf dan mengaku telah bersalah serta menyatakan tidak ada niat untuk menghina Sultan Kutai yang dianggapnya sebagai junjungan.

“Saya Tarmizi Panglima Kijang dengan ini minta maaf dan mohon ampun kepada ayahnda Sultan karena di sini saya sudah bersalah,” ucap Tarmizi dalam video yang beredar di media sosial, seperti yang diunggah di akun Facebook Fahlawannius HermanSjaba.

Meski telah meminta maaf, Tarmizi tidak serta merta lepas dari jeratan hukum.

Ia harus menjalani proses hukum positif di Polres Kutai Kertanegara karena terancam tuntutan pidana atas dugaan pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap Sultan Kutai.

Selain bermasalah dengan Kesultanan Kutai, Panglima Kijang juga mendapat kecaman dari masyarakat adat Dayak.

Mereka mengecam tindakan Tarmizi yang juga diduga telah menghina masyarakat Dayak dengan menggunakan aksesoris adat tanpa hak.

Penampilan Nyeleneh Panglima Kijang

Penampilan nyeleneh yang dikenakan Tarmizi sehari-hari, menggunakan aksesoris berupa tulang belulang, ujung tanduk, botol-botolan, gelang berlonceng, cincin yang berlebihan, topi jangang bertanduk kijang, dan tongkat komando, penampilannya dianggap telah merusak budaya dan menyalahi pakem adat Dayak.

Akun Facebook Toni Aprianto di grup Kapuas mengungkapkan keresahannya mengenai hal ini.

“Akhir-akhir ini muncul orang yang mengaku sebagai Panglima, Tarmizi diangkat menjadi panglima oleh orang yang tidak jelas eksistensinya di Kalimantan. Dalam postingan ada pengangkatan Tarmizi menjadi Panglima Budaya dengan gelar Panglima Kijang,” tulisnya.

Lebih lanjut, Toni menyoroti salah satu konten Tarmizi yang menyatakan bahwa pada zaman dulu, hulu atau ganggang mandau tidak ada yang dari tanduk serta tidak diukir.

“Jelas ini adalah sebuah bukti kalau dia tidak paham sama sekali dengan budaya Dayak,” imbuhnya.

Toni juga mengungkapkan bahwa Tarmizi tidak memiliki keturunan dari sub-suku Dayak.

Cara berpakaiannya yang sangat nyeleneh dan jauh dari pakem adat Dayak semakin memperkuat dugaan tersebut.

“Sangat disesalkan karena orang-orang seperti ini hanya merusak budaya dengan berlindung di balik kata melestarikan budaya,” pungkasnya.

Fenomena Panglima Kijang dan Klaim Palsu Kebangsawanan

Fenomena Panglima Kijang ini bukan yang pertama kali terjadi di Kalimantan.

Sebelumnya, pernah muncul sosok-sosok lain yang juga mengaku sebagai panglima dengan gelar yang berbeda-beda, seperti Panglima Kumbang, Panglima Baong, dan Panglima Murai.

Insiden ini kembali menyorot aksi dugaan penyamaran identitas dan klaim palsu kebangsawanan yang kerap terjadi di masyarakat.

Penegakan hukum tegas diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kasus serupa di kemudian hari.

Petualangan Panglima Kijang Berakhir?

Setelah insiden penghinaan terhadap Sultan Kutai Kartanegara dan kecaman dari berbagai pihak, banyak yang menduga bahwa petualangan Tarmizi alias Panglima Kijang telah berakhir.

Di media sosial, warganet memberikan komentar pedas atas tindakannya.

Akun Facebook Andreas Junaedy ApankBo mengunggah video saat Tarmizi meminta maaf kepada keluarga Sultan Kutai Kartanegara dengan komentar,

“Berakhir sudah petualangan si Kijang Kapsul Tarmizi main jadi panglima. Dapat bonus botol mineral terbang dari pangeran kutai gara-gara menghina sultan dan main jadi panglima dayak,” tulisnya.

“Pendatang ko mau jadi panglima dayak Kapsul kapsul dan Kijang Kapsul harus menuntut PBB yang melantiknya sebagai panglima dayak melalui internet,” imbuhnya.

Meski demikian, hingga saat ini belum banyak informasi yang dapat digali dari sosok Tarmizi yang mengaku sebagai Panglima Kijang.

Ia hanya dikenal luas setelah insiden penghinaan terhadap Sultan Kutai Kartanegara mencuat ke permukaan.

Baca Juga: Larangan Nobar Dianggap Berlebihan, Instagram Istri Hary Tanoesoedibjo Diserbu Kecaman Pedas Netizen

Sikap Tegas Kesultanan Kutai dan Upaya Perlindungan Budaya

Dalam menghadapi insiden ini, Kesultanan Kutai menunjukkan sikap tegas untuk melindungi martabat dan budaya masyarakat setempat.

Pangeran Kutai yang tampak geram dan melempar botol kepada Tarmizi atau Panglima Kijang merupakan bentuk kemarahan atas penghinaan yang dilontarkan terhadap ayahandanya, Sultan Kutai Kartanegara.

Tindakan Pangeran Kutai tersebut mendapat dukungan dari banyak kalangan yang menilai bahwa sikap tegas perlu diambil untuk memberi efek jera kepada pihak-pihak yang mencoba menghina dan merendahkan martabat pemimpin tertinggi di wilayah tersebut.

“Sudah sepantasnya kita bersikap tegas terhadap orang-orang yang mencoba menghina dan merendahkan budaya kita. Mereka harus sadar bahwa tindakan seperti itu tidak bisa ditolerir,” tulis Damang Mulia, warganet lainnya.

Baca Juga: Efransyah, Anak Durhaka di Aceh Pukuli Ibu Kandung Sampai Bonyok Karena Tak Dibelikan RX King

Damang menegaskan bahwa budaya dan adat istiadat masyarakat Dayak harus dijaga dan dilestarikan dengan baik.

Menurutnya, insiden yang melibatkan Panglima Kijang ini merupakan sebuah peringatan agar masyarakat lebih waspada terhadap kemungkinan adanya pihak-pihak yang mencoba merusak budaya dengan cara menyamar atau mengaku-ngaku sebagai bagian dari masyarakat adat.

“Kita harus bersikap selektif dan tidak mudah percaya begitu saja kepada orang-orang yang mengaku sebagai pemimpin adat atau panglima tanpa bisa menunjukkan bukti yang jelas dan valid,” imbuhnya.

Seruan untuk menjaga dan melestarikan budaya juga datang dari kalangan pemuda Dayak.

Mereka mengingatkan bahwa budaya merupakan warisan leluhur yang harus dijaga kelestariannya agar tidak punah ditelan zaman. (*)

Tags: Ing MartadipuraKijangNgaku-ngakuPanglimaPanglima KijangSilsilahSuku DayakSultan Kutai KartanegaraTarmijiTarmiziViral

Berita Terkait

Kabar wanita asal pematangsiantar, cut indah sari, meninggal di rumah sakit aranyaprathet, thailand, kembali viral di media sosial.
Peristiwa

Viral Kabar Cut Indah Sari Asal Pematangsiantar Meninggal di Thailand, Keluarga Belum Diketahui, Ternyata Begini Faktanya!

Author: Syarif Husein
12 Maret 2025 | 01:05 WIB

BARAK.ID – Media sosial kembali dihebohkan dengan kabar duka datang dari seorang wanita asal Pematangsiantar, Sumatera Utara, bernama Cut Indah...

Read moreDetails
Game

Sandi Harian Hamster Kombat 23 Agustus 2024: “2048”

Author: Zainal
24 Agustus 2024 | 02:45 WIB

BARAK.ID - Tanggal 23 Agustus 2024 menjadi hari yang kembali dinantikan oleh para pemain setia Hamster Kombat. Sandi Harian Hamster...

Read moreDetails

Berita Terbaru

Peristiwa

Polisi Ringkus Dua Perampok Operator Combine di Ogan Ilir

18 Oktober 2025 | 20:18 WIB
Bola

Manchester United Cari Kiper Baru untuk Musim 2026

24 September 2025 | 04:05 WIB
Bola

FIFA Gerah Jadi Korban Hoaks di Instagram Indonesia

24 September 2025 | 03:51 WIB
Bola

PSSI Kehilangan Suntikan APBN

24 September 2025 | 02:09 WIB
Bola

Mbappé Bisa Jadi Korban Rotasi

24 September 2025 | 01:17 WIB
Bola

PSIM Yogyakarta Terobos Papan Atas, Tim Ze Valente Masih Haus Prestasi

24 September 2025 | 01:06 WIB
Bola

Real Madrid Melaju Mulus di Awal Musim

24 September 2025 | 00:57 WIB
Bola

Messi Turut Rayakan Ousmane Dembele Raih Ballon d’Or 2025

24 September 2025 | 00:46 WIB
Peristiwa

Nilai Ijazah Ahmad Sahroni Tersorot Usai Rumahnya Dijarah Massa, Warganet: Orang Begini Lolos DPR?

31 Agustus 2025 | 03:49 WIB
Peristiwa

Gedung DPRD Makassar Hangus Dibakar Massa Saat Rapat Berlangsung

30 Agustus 2025 | 01:56 WIB
Investasi

Quotex: Platform Perdagangan Modern untuk Akses Pasar Global dan Investasi Cerdas

15 Agustus 2025 | 20:59 WIB
Investasi

Platform Perdagangan Daring yang Kian Populer di Berbagai Negara

27 Juli 2025 | 11:39 WIB
  • Media Kit
  • Pedoman
  • Privacy
  • Terms
  • Redaksi
Seedbacklink

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com