Susanti menegaskan pentingnya memegang delapan “Podah” (prinsip hidup) Sang Naualuh dalam membangun Kota Pematangsiantar.
“Delapan ‘Podah’ Sang Naualuh harus jadi pegangan dalam membangun Pematangsiantar. Semoga ahli waris dapat memelihara dan melestarikan nilai-nilai perjuangan demi mewujudkan Pematangsiantar lebih sejahtera,” tambahnya.
Baca Juga: Dirgahayu Pematangsiantar ke-153 Tahun, Kota Majemuk Perkuat Toleransi dan Kearifan Lokal
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pematangsiantar Timbul Marganda Lingga dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat untuk menumbuhkembangkan sifat luhur Sang Naualuh dalam membangun Kota Pematangsiantar.
“Dirgahayu Kota Pematangsiantar. Mari kita jadikan momentum ini untuk menumbuhkembangkan sifat luhur Sang Naualuh,” ajaknya.
Ketua Yayasan Sang Naualuh Damanik selaku panitia kegiatan, Evra Sasky Damanik, mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Wali Kota Susanti, atas terselenggaranya acara tersebut.
Evra berharap acara serupa dapat terus dilaksanakan dengan lebih baik di masa mendatang.
Acara ziarah tersebut turut dimeriahkan dengan penampilan Tortor Simalungun oleh tim tari Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (Himapsi), penyerahan dayok nabinatur, pemberian demban, dan diakhiri dengan manortor bersama. (*)