Desain becak BSA di Siantar tidak hanya menonjolkan keunikan mesinnya, tetapi juga kabin yang kokoh dan cerah.
Menurut data dari website Kemendikbud, kabin becak ini dibuat dari bahan logam dan kayu yang kokoh, memungkinkan becak untuk melaju dengan kecepatan tinggi.
Suara knalpot yang menggelegar menjadi salah satu keistimewaan becak ini.
Pendirian Tugu Becak Siantar
Berbeda dengan tugu lainnya yang biasanya dibangun untuk mengenang peristiwa atau tokoh sejarah, Tugu Becak BSA di Kota Pematang Siantar dibangun sebagai penghargaan terhadap kendaraan ikonik ini.
Tugu ini didirikan pada tahun 2016, sebagai simbol kebanggaan terhadap becak BSA yang menjadi transportasi publik khas daerah dan satu-satunya di Indonesia.
Menurut data sebelum tahun 2000, jumlah becak BSA di Pematang Siantar hampir mencapai 700 unit.
Namun, akibat gelombang jual beli yang besar, jumlah becak BSA kini menurun drastis.
Becak BSA adalah bagian penting dari sejarah dan identitas kota Pematang Siantar.
Kehadiran Tugu Becak ini diharapkan dapat mengingatkan kita semua akan pentingnya melestarikan budaya lokal.
Tugu ini tidak hanya berfungsi sebagai pengingat sejarah, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya mereka.
Dengan semakin berkurangnya jumlah becak BSA, tugu ini menjadi simbol penting yang menegaskan identitas unik Pematang Siantar.
Pematangsiantar dengan becak BSA, menunjukkan bagaimana sebuah kota dapat mempertahankan identitas budaya di tengah arus modernisasi.
Tugu Becak Siantar yang didirikan pada tahun 2016 menjadi saksi akan kejayaan becak BSA dan menjadi pengingat bagi masyarakat untuk terus melestarikan warisan budaya yang dimiliki.
Sebagai bagian dari kearifan lokal, becak BSA akan selalu menjadi ikon kebanggaan bagi kota Pematang Siantar dan masyarakatnya. (*)