Namun, tidak lama setelah itu, gejala keracunan mulai muncul. “AA mengalami kondisi yang mengkhawatirkan di rumahnya: pusing, gelisah, gangguan penglihatan, dan bahkan pingsan,” ungkap Novi.
Tak lama kemudian, AA dilarikan ke RSUD Wates pada Senin malam (2/10/2023), namun sayangnya, ia menghembuskan nafas terakhirnya pada tengah malam.
Tragedi kembali terulang saat KP, salah satu dari empat warga tersebut, mengalami gejala serupa dan dilarikan ke RS Rizki Amalia Lendah. Sayangnya, takdir berkata lain; KP dirujuk ke RSUD Wates dan meninggal beberapa jam kemudian. Sementara itu, TAF dan CA saat ini masih berjuang dengan kondisi kesehatan yang kritis.
Baca Juga: Gadis 21 Tahun Dihamili Ayah Tiri di Panawangan Ciamis, Warga Murka Seret Pelaku ke Polisi
Iptu Triatmi Noviartuti menekankan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai bahaya konsumsi miras oplosan. “Minuman beralkohol, terutama yang dicampur tanpa kontrol, sangat berisiko dan merugikan diri sendiri,” ungkapnya. Dia juga mengimbau masyarakat agar segera melaporkan informasi terkait peredaran miras beralkohol ke call center 110 atau ke Polsek terdekat. (*)