Namun, tujuan utama dari perubahan metode pengujian ini bukan hanya untuk meningkatkan angka kelulusan. Lebih dari itu, metode baru ini diperkenalkan sebagai bagian dari upaya Polda Metro Jaya untuk memutus mata rantai praktik-praktik pembuatan SIM yang tidak sesuai prosedur. Dengan metode pengujian yang lebih transparan dan akurat, diharapkan praktik-praktik tidak benar yang sering terjadi dapat diminimalisir.
Baca Juga: Respons Ganjar Terhadap Ejekan ‘Presiden Boneka’
Mantan Dirlantas Polda Jawa Timur ini kembali menegaskan pentingnya masyarakat untuk mengikuti prosedur yang benar dalam pembuatan SIM. “Silakan masyarakat harus mengikuti itu karena memang itu untuk menguji kompetensi dari pada pengemudi. Sehingga praktik-praktik yang tidak benar, ya harus kita hilangkan,” pungkasnya.
Dengan penerapan metode baru ini, Polda Metro Jaya berharap tidak hanya meningkatkan kompetensi para pengemudi di jalanan, tapi juga memastikan bahwa setiap pengemudi yang memiliki SIM telah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Selanjutnya, dengan pengemudi yang lebih kompeten, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan di jalanan Jakarta dan sekitarnya. (*)