Menurut Susno, petugas Bea Cukai seharusnya belajar dari negara-negara tersebut untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Indonesia.
“Petugas Bea Cukai harus datang dan melihat bagaimana pelayanan di negara-negara lain seperti Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Vietnam, Uni Eropa, Qatar, dan Dubai. Mereka harus belajar untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan manusiawi,” tuturnya.
Susno berharap kritikannya ini bisa menjadi perhatian bagi Menteri Keuangan dan pengelola bandara.
Ia menyarankan agar pemeriksaan yang ketat dilakukan di bagian belakang dan hanya untuk penumpang yang dicurigai saja.
“Pemeriksaan x-ray memang diperlukan, tetapi sebaiknya dilakukan di belakang. Jadi, penumpang yang masuk ke Indonesia bisa merasa nyaman. Hanya koper yang dicurigai saja yang diperiksa secara ketat,” jelasnya.
Baca Juga: Militer Israel Bunuh 15 Anak di Gaza Lewat Serangan Udara
Susno Duadji menutup kritikannya dengan harapan bahwa ada perubahan yang signifikan dalam pelayanan Bea Cukai di bandara Indonesia. Ia menekankan pentingnya memberikan pelayanan yang manusiawi dan tidak membuat penumpang merasa terintimidasi.
“Pemeriksaan yang ketat memang penting, tetapi harus dilakukan dengan cara yang lebih manusiawi dan tidak memberatkan penumpang,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Bea Cukai atau Kementerian Keuangan terkait kritik yang dilontarkan oleh Susno Duadji.
Namun, kritik ini telah menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Banyak netizen yang mendukung pendapat Susno dan berharap ada perubahan dalam pelayanan Bea Cukai di bandara Indonesia. (*)