4. Biaya Admin dan Potongan Lainnya
Uang yang disimpan di bank tidak sepenuhnya “gratis”.
Nasabah kerap dikenakan biaya administrasi, transfer, penarikan di ATM luar jaringan, atau biaya inaktivasi rekening.
Meski nominalnya kecil, biaya ini akan terasa jika dana mengendap lama tanpa produktivitas.
Misalnya, biaya admin tabungan rata-rata Rp15.000 per bulan. Dalam setahun, nasabah kehilangan Rp180.000.
Jika dana mengendap tanpa bunga tinggi, biaya ini mengurangi nilai simpanan.
5. Keterbatasan Akses dalam Krisis Ekonomi
Pada situasi krisis ekonomi, pemerintah atau bank sentral mungkin membatasi penarikan uang untuk mencegah kepanikan.
Contohnya, di Yunani selama krisis utang 2015, bank memberlakukan pembatasan penarikan hingga €60 per hari.
Meski Indonesia belum mengalami hal serupa, kebijakan serupa bisa saja diterapkan jika terjadi guncangan ekonomi ekstrem.
Alternatif Menyimpan Uang yang Lebih Menguntungkan
Menyadari risiko di atas, diversifikasi aset menjadi kunci. Berikut alternatif yang bisa dipertimbangkan:
a. Emas atau Logam Mulia
Emas telah terbukti sebagai safe haven selama berabad-abad. Nilainya cenderung stabil dan meningkat dalam jangka panjang.
Di Indonesia, emas juga mudah dibeli melalui Pegadaian atau platform digital seperti IndoGold.
b. Investasi di Pasar Modal
Saham, reksa dana, atau obligasi menawarkan return lebih tinggi daripada bunga deposito.
Meski berisiko, diversifikasi portofolio dan investasi jangka panjang bisa meminimalkan kerugian.
c. Properti
Investasi properti seperti tanah, rumah, atau ruko memberikan keuntungan dari kenaikan harga dan penyewaan.
Meski membutuhkan modal besar, properti relatif tahan inflasi.
d. Peer-to-Peer Lending
Platform fintech seperti Amartha atau Akseleran memungkinkan Anda menjadi kreditur dengan return hingga 12-18% per tahun.
Pastikan memilih platform yang terdaftar di OJK.
e. Cryptocurrency
Aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum menawarkan potensi keuntungan tinggi, meski volatilitasnya sangat besar.
Hanya disarankan untuk investor yang memahami risikonya.
Kapan Harus Tetap Memilih Bank?
Bank tetap diperlukan untuk transaksi harian, pembayaran digital, atau dana darurat. Namun, pastikan:
- Memilih bank dengan reputasi kuat dan terdaftar di OJK.
- Tidak menyimpan dana melebihi batas penjaminan LPS (Rp2 miliar).
- Menggunakan rekening terpisah untuk transaksi dan tabungan.
Bank memang memberikan rasa aman secara psikologis, tetapi bukan satu-satunya solusi penyimpanan uang. Dalam menghadapi risiko kebangkrutan, inflasi, dan kejahatan siber, diversifikasi ke instrumen investasi lain menjadi langkah bijak. Evaluasi profil risiko, tujuan finansial, dan selalu update dengan informasi ekonomi untuk memaksimalkan perlindungan aset.
Disclaimer:
Informasi dalam artikel ini disajikan untuk tujuan edukasi dan informasi umum semata. Konten tidak dimaksudkan sebagai saran, rekomendasi, atau ajakan untuk membeli/menjual instrumen investasi tertentu. Setiap keputusan investasi merupakan tanggung jawab pribadi investor dan harus disesuaikan dengan tujuan finansial, profil risiko, serta kondisi keuangan masing-masing individu.