Kengerian dari serangan tersebut tidak hanya tercermin dari jumlah korban, tetapi juga dari kondisi di Rumah Sakit Martir, tempat jenazah korban disemayamkan.
Karena keterbatasan kantong jenazah, beberapa korban, termasuk dua anak-anak, terpaksa dibungkus dengan kain putih yang telah ternoda darah.
Baca Juga: Iran Menyita Kapal Tanker Minyak Asing di Teluk Oman, Penyebabnya Terungkap
Peristiwa di Nuseirat hanya merupakan salah satu dari total 60 serangan udara yang dilancarkan malam itu, menurut laporan dari kantor berita yang dioperasikan oleh pemerintah Hamas, meliputi area dari Kota Gaza di utara hingga Rafah di selatan.
“Ini malam yang sangat berdarah,” kata Salama Maarouf, mewakili media pemerintah Hamas, menggambarkan betapa tragisnya keadaan tersebut.
Tragedi ini menandai awal yang suram bagi bulan Ramadhan di Gaza, berbanding terbalik dengan suasana damai yang sempat dirasakan di Yerusalem Timur.
Kejadian ini menambah daftar panjang penderitaan yang dihadapi oleh warga Gaza dalam konflik berkelanjutan dengan Israel. (*)