Ketidakpastian tentang cara memberikan bantuan yang benar membuat mereka memilih untuk merekam kejadian daripada berisiko membuat situasi menjadi lebih buruk.
Program pelatihan pertolongan pertama dari organisasi seperti Palang Merah menunjukkan bahwa pengetahuan yang memadai dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk bertindak.
Pelatihan yang tepat dapat memberikan rasa percaya diri dan keterampilan yang diperlukan untuk memberikan pertolongan dalam situasi darurat.
Pengaruh Budaya Populer dan Media
Budaya populer dan media juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi perilaku masyarakat.
Film dan acara TV sering kali menampilkan adegan dramatis yang menekankan aksi heroik atau momen viral.
Paparan yang terus-menerus terhadap konten tersebut dapat membentuk ekspektasi dan perilaku orang dalam situasi nyata.
Media sering kali mempromosikan ide bahwa konten yang dramatis dan menarik lebih berharga daripada tindakan nyata.
Ketika orang melihat bagaimana media memperlakukan momen-momen viral, mereka mungkin merasa terdorong untuk merekam kejadian sebagai cara untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan.
Kurangnya Kepedulian Sosial
Kurangnya kepedulian sosial atau empati juga merupakan faktor yang mempengaruhi kecenderungan ini.
Dalam beberapa kasus, individu mungkin merasa terputus dari situasi atau perasaan orang lain, sehingga mereka kurang termotivasi untuk bertindak.
Fenomena ini sering kali diperburuk oleh anonimitas yang diberikan oleh media sosial.
Empati adalah faktor kunci dalam memotivasi tindakan.
Ketika orang merasa terputus dari pengalaman orang lain, mereka lebih cenderung untuk menjadi penonton pasif daripada peserta aktif.
Upaya untuk Mengatasi Masalah
Untuk mengatasi fenomena ini, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang pentingnya memberikan pertolongan.
Program pelatihan pertolongan pertama yang efektif dan kampanye kesadaran dapat membantu mempersiapkan masyarakat untuk bertindak dengan percaya diri dan efektif dalam situasi darurat.
Mengembangkan kesadaran sosial tentang nilai empati dan tanggung jawab bersama juga penting.
Dengan mempromosikan kepedulian sosial dan memberikan pengetahuan yang diperlukan, kita dapat menciptakan budaya di mana memberikan pertolongan menjadi prioritas.
Fenomena di mana orang lebih memilih untuk merekam kejadian kecelakaan daripada memberikan pertolongan adalah hasil dari berbagai faktor, termasuk dorongan untuk dokumentasi digital, rasa aman dan risiko hukum, desensitisasi terhadap kekerasan, kurangnya pengetahuan, serta pengaruh budaya populer.
Meskipun teknologi dan media sosial memberikan banyak manfaat, mereka juga mempengaruhi perilaku sosial dengan cara yang kompleks.
Untuk mengubah pola ini, penting untuk fokus pada pendidikan, kesadaran sosial, dan pengembangan empati dalam masyarakat.
Hanya dengan pendekatan yang komprehensif kita dapat menciptakan perubahan positif dalam cara kita merespons situasi darurat. (*)