Tindakan ini mendapat kecaman dari UNHCR. UNHCR menyatakan keprihatinan mereka atas serangan massa di lokasi penampungan pengungsi.
“UNHCR sangat prihatin dengan serangan massa yang terjadi di lokasi penampungan, di mana sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan,” ungkap Muhammad Yanuar Farhanditya, Senior Communications Assistant UNHCR, Kamis (28/12/2023).
UNHCR juga menyebutkan bahwa ratusan pemuda telah mendatangi basement gedung pada Rabu, 27 Desember, menembus barisan polisi, memaksa 137 pengungsi naik ke dua truk, dan memindahkan mereka ke lokasi lain di Banda Aceh.
“Insiden ini telah menimbulkan trauma bagi para pengungsi,” tambah Yanuar. (*)