Secara psikologis, kesepian dan isolasi sosial dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan penurunan kesehatan mental.
Lansia yang merasa terisolasi seringkali mengalami penurunan kualitas hidup dan peningkatan risiko penyakit kronis.
Secara sosial, kodokushi mencerminkan kegagalan sistem sosial dan komunitas dalam merawat anggotanya yang paling rentan.
Ketika seseorang meninggal sendirian dan tidak ada yang menyadarinya, itu menunjukkan kurangnya perhatian dan kepedulian dari masyarakat sekitar.
Ini juga menyoroti pentingnya membangun kembali ikatan sosial dan komunitas yang kuat untuk mencegah isolasi sosial.
Upaya Pencegahan dan Solusi
Untuk mengatasi kodokushi, berbagai upaya telah dilakukan di beberapa negara.
Di Jepang, pemerintah dan organisasi non-pemerintah telah meluncurkan berbagai program untuk mengurangi isolasi sosial di kalangan lansia.
Berikut beberapa upaya yang telah dilakukan:
- Program Kunjungan Rumah
Program ini melibatkan sukarelawan atau pekerja sosial yang secara rutin mengunjungi lansia yang tinggal sendiri untuk memeriksa kondisi mereka dan memberikan dukungan emosional.
Kunjungan rutin ini tidak hanya membantu mengurangi kesepian tetapi juga memastikan bahwa kebutuhan dasar lansia terpenuhi.
- Teknologi dan Inovasi
Penggunaan teknologi, seperti sensor gerak dan perangkat IoT (Internet of Things), dapat membantu memantau kesejahteraan lansia yang tinggal sendiri.
Perangkat ini dapat mendeteksi aktivitas sehari-hari dan memberikan peringatan kepada keluarga atau petugas medis jika ada perubahan yang mencurigakan dalam pola aktivitas.
- Komunitas dan Kelompok Sosial
Membentuk komunitas dan kelompok sosial yang aktif dapat membantu lansia merasa lebih terhubung.
Klub lansia, pusat komunitas, dan kegiatan sosial dapat memberikan platform bagi lansia untuk berinteraksi dan membangun hubungan sosial yang lebih kuat.
- Kesadaran Masyarakat
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya merawat tetangga dan anggota komunitas yang rentan juga sangat penting.
Kampanye kesadaran dapat membantu mengubah sikap dan perilaku masyarakat terhadap isolasi sosial dan kodokushi.
Keberhasilan Program di Jepang
Salah satu contoh keberhasilan dalam mengatasi kodokushi adalah di kota Tokyo, di mana pemerintah setempat meluncurkan program yang disebut “Mimamori”.
Program ini melibatkan sukarelawan yang secara rutin mengunjungi lansia yang tinggal sendiri.
Selain itu, toko-toko swalayan dan layanan pos juga berperan aktif dalam melaporkan jika ada pelanggan tetap yang tidak muncul dalam waktu yang lama.
Program ini berhasil mengurangi jumlah kasus kodokushi secara signifikan di daerah tersebut.
Kodokushi atau lonely deaths adalah fenomena yang kompleks dan multidimensional yang mencerminkan masalah mendalam dalam struktur sosial dan komunitas modern.
Meskipun faktor-faktor seperti penuaan populasi dan urbanisasi tidak dapat dihindari, langkah-langkah pencegahan yang efektif dapat diambil untuk mengurangi isolasi sosial dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
Membangun kembali ikatan sosial dan memperkuat dukungan komunitas adalah kunci untuk mencegah kodokushi dan memastikan bahwa setiap individu dapat menjalani kehidupan yang bermakna dan bermartabat, bahkan di usia senja. (*)