Selain razia, deteksi dini juga dilakukan melalui tes urine secara acak terhadap warga binaan.
Menurut Marhisar, langkah ini penting untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas.
“Tes urine ini rutin kami lakukan sebagai bagian dari upaya deteksi dini. Kami ingin memastikan Lapas Pemuda Langkat bebas dari narkoba,” jelasnya.
Hasil tes urine yang diperiksa oleh petugas kesehatan menunjukkan bahwa seluruh warga binaan yang diuji negatif narkoba.
“Hasil ini menunjukkan bahwa upaya kami dalam menjaga integritas dan keamanan di dalam Lapas berjalan dengan baik,” tambah Marhisar.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, Lapas Pemuda Langkat berharap dapat terus menjaga suasana yang kondusif dan bebas dari gangguan keamanan.
“Kami akan terus berupaya untuk menjaga lingkungan Lapas yang bersih dan aman, serta memastikan pelayanan kepada warga binaan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku,” tegas Raymon.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya Lapas Pemuda Langkat untuk mencapai predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan integritas di dalam Lapas. Semoga dengan langkah-langkah ini, kami dapat mewujudkan tujuan tersebut,” tutup Raymon.
Baca Juga: Pelayanan Bea Cukai di Bandara Indonesia Disebut Tidak Manusiawi
Pelaksanaan razia dan tes urine ini tidak hanya sebagai bentuk komitmen terhadap kebijakan pemasyarakatan maju, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas.
Ke depan, Lapas Pemuda Langkat akan terus melakukan kegiatan serupa untuk memastikan seluruh warga binaan dapat menjalani masa pidana dengan aman dan siap diterima kembali oleh masyarakat. (*)