Namun, panggilan Asia Tenggara tak bisa ditolaknya. Setelah sukses di Belanda, Fandi kembali ke Asia dan bergabung dengan Kuala Lumpur FA. Kariernya berlanjut dengan membela sejumlah klub seperti OFI Crete, Geylang United, dan akhirnya menutup karier bermainnya di Singapore Armed Forces.
Baca Juga: Kendati Tumbang, Timnas Indonesia U-24 Geser Qatar dan Kunci Tempat di 16 Besar Asian Games
Meski telah pensiun, bola tetap menjadi darah dagingnya. Fandi pernah menjabat sebagai pelatih bagi klub Liga Indonesia, Pelita Jaya, dan juga ditunjuk sebagai juru taktik Timnas Singapura pada 2018. Kisahnya mengingatkan kita bahwa tak selalu gemerlap Eropa menjadi pilihan. Terkadang, panggilan hati untuk bermain di tanah air lebih berharga. (*)