Para pelaku, berkumpul pada pukul 19.30 setelah terdengar teriakan provokatif dari Ketua RT, datang dengan membawa senjata tajam seperti samurai dan balok.
Dalam situasi yang memanas, berkat intervensi warga sekitar yang mayoritas beragama Islam, nyawa para korban berhasil diselamatkan.
Setelah kejadian itu, massa yang tergabung dalam Persatuan Indonesia Timur (PETIR) melaporkan insiden tersebut ke Polres Tangsel sebagai langkah nyata untuk memastikan penegakan hukum dan keadilan bagi para korban.
Baca Juga: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Penyerangan Mahasiswa Katolik di Serpong
Video yang menjadi viral di media sosial memberikan gambaran yang lebih jelas tentang insiden tragis ini.
Rekaman tersebut menunjukkan bagaimana mahasiswa Katolik dari Universitas Pamulang (Unpam) diserang saat sedang berdoa Rosario di rumah kontrakan mereka di kawasan Setu, Tangerang Selatan, pada malam hari.
Serangan tersebut dilakukan oleh sekelompok warga yang dipimpin oleh Ketua RT setempat.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kekerasan dan intimidasi yang terjadi telah menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi, membenarkan adanya kejadian tersebut dan menyatakan bahwa kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan.
Tidak hanya itu, terdapat informasi mengenai korban yang mengalami luka tusukan dalam peristiwa tersebut, yang juga sedang diteliti lebih lanjut oleh pihak berwenang. (*)