Meski demikian, para ahli topografi yang terlibat dalam pengukuran ini menyampaikan bahwa mereka belum dapat mengambil kesimpulan definitif dari data yang ditemukan. Mereka berharap ahli glasiologi, spesialis perubahan iklim, dan ilmuwan lainnya dapat memberikan penjelasan teoritis mengenai fenomena penyusutan ketinggian Mont Blanc ini.
Sebelum era penggunaan GNSS yang mampu mengukur dengan tingkat akurasi hingga ke sentimeter, ilmuwan mengandalkan sistem GPS yang lebih mendasar, perkiraan trigonometri, dan pengukuran barometrik untuk menentukan ketinggian Mont Blanc. Namun, metode-metode tersebut memiliki potensi kesalahan hingga beberapa meter.
Kini, dengan teknologi pengukuran yang semakin canggih, dunia mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai perubahan Mont Blanc dan, secara luas, dampak dari perubahan iklim yang terjadi. Seiring waktu, penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai kondisi dan masa depan gunung ikonik ini. (*)