“Aku berada di sekitar orang-orang yang egois. Mereka seperti pengidap NPD secara psikologis. Mereka tidak peduli betapa sulitnya situasi kita. Ketika kita mengungkapkan permasalahan, mereka malah membandingkan dan menyalahkan. Ini membuatku lelah. Setiap manusia pasti memiliki batas kesabarannya,” jelasnya.
Terkait dengan perilaku adiknya, Via menyebut bahwa Rafi terjerumus dalam tindakan penipuan dan kriminalitas lainnya karena kecanduan judi online.
“Pertanyaannya, mengapa hal ini terjadi? Karena dia tidak bisa menghadapi kesulitan, dia hanya ingin hidup enak. Ketika fasilitasnya dicabut, dia mencari jalan pintas dengan berjudi online. Ketika uangnya habis, dia mengambil barang-barang di rumah. Apakah kita harus terus membela orang seperti ini? Mereka yang berbuat salah harus bertanggung jawab. Namun, ada orang yang masih membela mereka, dan malah menyalahkan saya yang memilih untuk diam,” tambahnya dengan nada kecewa.
Baca Juga: Via Vallen Merasa Muak Membantu Finansial Keluarga Karena Kerap Disalahgunakan
Meskipun Via telah berusaha membantu, perilaku buruk Rafi tetap tidak berubah.
Oleh karena itu, Via memutuskan untuk tidak lagi memberikan bantuan.
Namun, ironisnya, tindakan tersebut justru membuatnya semakin dijadikan bahan tuduhan oleh keluarganya.
“Walaupun hubungan kita sangat dekat, jika bantuan yang kita berikan terus disalahgunakan, dan itu terjadi berulang kali, pada akhirnya kita akan merasa lelah. Intinya, kita tidak akan bisa mengubah mereka, jadi kita yang harus berubah,” ungkapnya.
“Dengan menjauh, saya malah dituduh berubah hanya karena saya sudah menikah? Saya bersumpah demi Allah, jika perilakunya memang benar, saya akan tetap membantu. Tetapi, jika bantuan yang saya berikan kembali disalahgunakan, apa yang seharusnya saya lakukan? Ini sangat menyakitkan bagi saya,” tandasnya. (*)