Dengan 5 pilar megah yang menjulang setinggi 25 hingga 35 meter, jembatan ini tak hanya fungsional, tetapi juga estetis. Hiasan ornamen budaya lokal yang menghiasi jembatan menambah nilai artistik dan menunjukkan kekayaan budaya Kupang. Jembatan Petuk telah berkembang menjadi lebih dari sekadar infrastruktur, menjadi ikon kebanggaan dan identitas bagi masyarakat Kupang, menggambarkan harmonisasi antara kemajuan teknologi dan kelestarian budaya lokal.
Baca Juga: Daftar Lengkap UMP Tahun 2024 di 38 Provinsi, Maluku Utara Tertinggi!
Jembatan Petuk, mahakarya yang menghiasi Kota Kupang, tidak hanya sebuah prestasi arsitektur, tetapi juga bukti investasi besar dalam pembangunan infrastruktur. Dengan anggaran tahun jamak yang mencapai Rp 235 miliar selama periode 2015 hingga 2017, pembangunan jembatan ini merupakan manifestasi dari komitmen pemerintah dalam memperkaya fasilitas publik.
Selain kecanggihan strukturnya, Jembatan Petuk juga menawarkan sebuah pengalaman visual yang memukau. Ketika menyeberangi jembatan ini, para pengendara akan terpukau oleh pemandangan hijau yang menghampar di kedua sisinya. Pemandangan ini tidak hanya menyegarkan mata, tetapi juga memberikan momen relaksasi di tengah perjalanan. Jembatan Petuk, dengan segala keindahan dan fungsinya, telah menjadi lebih dari sekadar jalan penghubung, melainkan sebuah destinasi yang memberikan pengalaman unik dan mempesona bagi siapa saja yang melintasinya. (*)