Usai pertandingan, sejumlah penonton memasuki area lapangan dan menimbulkan kericuhan. Upaya pihak kepolisian untuk mengendalikan situasi dengan melepaskan tembakan gas air mata, justru semakin memperparah kondisi. Dalam situasi yang penuh gas air mata, para pendukung kedua tim berdesakan mencoba meninggalkan stadion. Akibatnya, banyak korban jiwa berjatuhan dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Aksi Brutal Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Aniaya Temannya Viral, Pelaku Sudah 4 Kali Pindah Sekolah
Insiden tragis ini memicu kecaman dari berbagai pihak dan menjadi sorotan nasional. Bahkan, beberapa anggota kepolisian ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kericuhan tersebut.
Kedatangan keluarga korban ke Bareskrim kali ini menandakan bahwa perjuangan mereka untuk mendapatkan keadilan belum berakhir. Meski telah berlalu hampir setahun, trauma dan luka bagi keluarga korban masih sangat terasa. Melalui langkah ini, mereka berharap agar pemerintah dan aparat hukum dapat memberikan keadilan yang mereka tunggu-tunggu. (*)