Kapolri juga mengajak masyarakat untuk menjauhi politik pecah belah yang hanya merugikan. Di setiap kesempatannya, ia selalu menghimbau agar masyarakat mengedepankan adu gagasan yang konstruktif.
Tidak hanya soal politik, Kapolri juga menyinggung tentang fenomena ‘Citizen Journalism’. Di era digital saat ini, setiap individu memiliki kebebasan untuk membuat dan menyebarkan narasi. Namun, fenomena ini turut berdampak pada munculnya kejahatan baru dalam dunia maya. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu kritis dan bijak dalam menerima informasi.
Baca Juga: Menteri Agama Dukung Acara Toleransi Lintas Agama Menjelang Tahun Politik 2024
Menutup paparannya, Jenderal Sigit mengungkapkan optimisme bahwa jika Pemilu dapat berjalan dengan damai dan berhasil, ini menjadi bukti kuatnya demokrasi Indonesia. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif bagi peningkatan investasi di tanah air.
Kuliah kebangsaan ini diharapkan tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga menjadi momentum refleksi bagi seluruh masyarakat untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa. (*)