Sumber dari VOA menyebutkan bahwa pemerintah Kamboja saat ini tengah mempersiapkan rencana aksi untuk menangani lebih dari 1.100 bangunan yang terbengkalai. Dengan banyaknya bangunan yang ditinggalkan dalam tahap konstruksi, pihak berwenang setempat menghadapi tantangan besar untuk memulihkan keadaan.
Baca Juga: Pasar Saham Israel Ambrol Pasca-Hujan Roket Hamas
Selain itu, ada pertimbangan untuk memberikan batas waktu bagi para pengembang hingga tahun 2026. Dalam jangka waktu tersebut, mereka diharapkan dapat menyelesaikan bangunan yang masih dalam tahap konstruksi atau memilih untuk merobohkannya. Langkah ini diharapkan dapat membantu kota ini kembali bangkit dan mengembalikan kejayaannya.
Meski kini menghadapi berbagai tantangan, banyak yang optimis bahwa Sihanoukville dapat kembali pulih dan menemukan identitas barunya. Pelajaran dari krisis ini diharapkan menjadi fondasi bagi kota ini untuk membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan. Sebagai salah satu kota penting di Kamboja, banyak mata yang tertuju pada Sihanoukville untuk melihat bagaimana kota ini akan menangani krisis dan memulai babak baru dalam sejarahnya. (*)